Susu kambing
mempunyai kandungan total bahan kering (abu) dan lemak lebih tinggi daripada
sapi, demikian juga kandungan mineralnya (Ca, P, Ca:P, CI, ,kecuali Fe dan Cu),
vitaminnya (vitamin A dan B) serta riboflavin (tabel 1). Total protein, albinum
dan globulin serta casein memang rendah, namun non protein nitrogen lebih
tinggi pada kambing daripada susu sapi. Sunarlin memberikan analisis yang agak
berbeda, kandungan protein susu kambing relatif lebih tinggi, yaitu 4,3% dibanding susu sapi (3%).
Kandungan protein susu kambing hasil analisis ini lebih tinggi dibandingkan
penelitian Triwulaningsih (1986) yang hanya 2,1%. Sedangkan kadar lemak susu
kambing (2,8%) lebih rendah dibandingkan kadar lemak susu sapi, yaitu 5,0%.
Triwulaningsih melaporkan hasil yang relatif tinggi, yaitu 3,69%.
Dari data yang ada,
susu kambing ternyata sangat potensial sebagi sumber protein hewani disamping
susu sapi. Bagi anak-anak (bayi) yang alergi terhadap susu sapi, susu kambing
dapat menggantikannya. Oleh sebab itu, tepat sekali kalau pemasyarakatn susu
kambing dikaitkan dengan program gizi keluarga dalam program posyandu. Di
Inggris, susu kambing selain dikonsumsi, juga diolah menjadi berbagai bentuk
seperti keju, krim, mentega dan yoghurt (Mackenzie,1970).
Harga yang sangat menarik. Persepsi tersebut diatas mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap mahalnya harga susu kambing jika dibandingkan harga susu sapi yang dapat
mencapai 10 kali lipat. Harga susu kambing Etawah segar adalah Rp 12.000/liter
di Jakarta, sebaliknya harga susu sapi Rp 2000 – 3000,-/liter.
Konsumsi Susu Kambing. Akhir-akhir ini konsumsi susu kambing terus meningkat dari tahun
ketahun. Laju peningkatan populasi yang tidak seimbang dengan laju permintaan
kambing tersbut akan menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan
produksi tersebut. Jika diperkirakan seekor kambing dapat menghasilkan daging
seberat 10 kg, laju permintaan daging kambing 6% per tahun dan laju peningkatan
populasi kambing sebesar 3% per tahun.
0 komentar:
Post a Comment