Memperkuat mental ayam satu-satunya
cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun
ayam bangkok lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan
diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman
tarung yang lebih padanya.
Dalam
waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik
hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali sehari, dan paling
sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu training 30 hari, ayam akan
menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan
yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00, dan bila ayam
memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. di
Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10
menit) dan inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk
ayam yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan
jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih
adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang
dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya
mengeluarkan teknik2 yang memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus
untuk otot2 ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan
jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.
Di
jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, akan
tetapi durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).
Di
jajal ke-5, latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan tetap 3x10
menit, dan disini, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan kita
bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi dibungkus. di jajal
ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan gaya, kecepatan dan
pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih. Biarkan dia sesuka dan
sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah lawan yang kondisi paruh dan jalunya
terbungkus, sehingga disinilah akan mulai membentuk mental tarung yang
sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri ayam akan meningkat dengan baik karena
terus-terusan bisa memukul lawan dengan mudah. Walaupun terkesan seperti
menyiksa lawan tarung, akan tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang
kita latih. Di jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan, kalau memang ayam yang kita
latih adalah tipe ayam pukul, maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2 vital
lawan. Dan bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5 menit
pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke lawan tarungnya, dan bila tidak
ada satupun tikaman jalu yang tersarang, berarti ayam yang kita latih bukan
tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena akan
merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain yang memiliki
jalu.
Di
jajal ke-6, latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung
sudah tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk
menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-9 tetap selama 3x10
menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan bagaimana menerima
patukan2 dan banyak pukulan dari lawan. Dan yang pasti ayam yang kita latih
akan mengalami pendarahan disekitar mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan
adalah, semakin banyak patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi
semangat dan mental tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam
bangkok, bawah semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin
tinggi pula semangat tarungny.
Setelah
jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk
menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu menerima
latihan lari di sore hari akan tetapi senaman pagi tetap kita lakukan. Hal ini
untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu tinggi pada ayam. Bila di
jajal ke-9 ayam mengalami banyak luka di bagian muka, maka pengobatan harus
dilakukan agar luka2 cepat kering dan sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul
secara tidak langsung memberikan nilai lebih bagi ayam, karena kulit2 mukanya
akan semakin tebal dan lebih tidak mudah untuk terluka.
Setelah
masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa
kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam dapat
turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun sampai lawannya
lari, akan tetapi diusahakan untuk mencari lawan tarung yang memiliki mental
yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan maksimal tarung 5x10 menit.
Di
jajal ke-7 ini, ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit
durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga
ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam
yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke
gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi tarung minimal 5x10
menit.
Hal
yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan2 tanding yang diperoleh ayam yang
kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang
akan diperolehnya pun akan semakin banyak. Akhir kata, semakin banyak jajal
yang diterima ayam yang kita latih, maka akan semakin kuat mental dan
pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang kita
lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak,
tak jarang upaya latihan yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
*dikutip
dari ayamlaga.com
0 komentar:
Post a Comment