systematic
zoology kambing dapat disusun sebagai berikut
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Ungulata
Family : Bovidae
Genus : Capra
Species : Capra species
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Ungulata
Family : Bovidae
Genus : Capra
Species : Capra species
Kalau
diamati perkembangan sebagai ternak potong, maka kambing masih kalah dengan
domba, dan biasanya disamping sebagai ternak potong juga sebagai ternak perah.
Banyak kambing-kambing luar yang didatangkan ke Indonesia seperti Etawa,
Angora, Khasmir, Mountgommeri dari India dan juga Saanen dan Toggenburg dari
Belanda. Peternakan Kambing di Indonesi banyak terdapat di pantai utara Jawa,
Sulawesi Selatan, Aceh dan Nusa Tenggara. Pada daerah tropis umumnya bertujuan
sebagai ternak potong, namun di daerah sub tropis banyak diarahkan pada
produksi susu.
Bangsa
Kambing
Uraian
bangsa-bangsa kambing sebagai ternak potong tidak lepas dengan uraian kambing
perah pada Pokok Bahasan Ternak Perah. Bangsa kambing yang ada di Indonesia
antara lain :
Kambing
Kacang (Kambing Jawa), Terdapat
diseluruh Indonesia, bentuk badan kecil dengan bobot badan 10-20 Kg dan tinggi
badan ± 53 cm, telinga pendek tegak. Namun juga ada yang mencapai bobot badan
jantan 25 Kg dan betina 20 Kg.
Kambing
Benggala, Orang
banyak menyebut kambing autralia, namun sebenarnya bukan dari Australia tetepi
dari Mesir. Terdapat banyak di pantai utara Pulau Jawa seperti Cirebon dan
Semarang. Tubuh agak besar dari kambing kacang, leher tegak pendek sehingga
tampak gagah, bulu panjang dan ada yang tidak bertanduk.
Kambing
Kosta, Kambing
Kosta berasal dari Iran, terdapat banyak disekitar Jakarta. Badan tegak, hidung
rata dan kadang melengkung, tanduk pendek, telinga agak panjang. Warna
kebanyakan putih.
Kambing
Jawarandu, Nama lain
dari kambing jawarandu adalah Kambing PE (Lihat di Bab ternak Perah).
Kambing
Anggora. Kambing
ini berasal dari Turki, Jantan dan betina bertanduk, telinga rebah, bulu lebat
panjang.
Kambing Boer
-
BOER FULLBLOOD,FB ini
adalah kambing boer yang dibawa daripada Afrika Selatan berbadan tegap. Warna
kambing boer tulen keseluruhan kemerah-merahan atau hampir hitam.
-
FERAL, Feral
Kambing liar Australia. Petani di sana menangkapnya disekitar hutan dan
menjualnya keseluruh dunia, termasuk Indonesia dan Malaysia.
-
BOER F1, Boer FB
jantan yang di kawinkan dengan kambing feral betina yang berwarna putih.
Menghasilkan boer F1. Berwarna putih keseluruhan dan bentuk badan masih
bercirikan feral
-
BOER F2, Boer FB
dikawinkan denga boer F1 menghasilkan boer F2. Ciri-ciri utamanya ialah kepala
berwarna coklat tetapi agak kabur warnanya. Bentuk badannya juga masih kurang ciri-ciri
boer yang berkualitas
-
BOER F3, Boer F3
adalah kawinkan antara boer FB dengan boer F2. Ciri-ciri utamanya ialah kepala
berwarna coklat kemerah-merahan. Bentuk badan menyerupai kambing boer FB.
Kualitasnya sangat baik dan banyak dibawa masuk ke Malaysia dan Indonesia.
-
BOER F4, Begitu
juga boer F4. Ia juga merupakan kacukan antara boer FB dengan F3. Kepalanya
berwarna coklat lebih gelap berbanding boer F3. Keseluruhan kepalanya coklat
kemerah-merahan dan kehitam-hitaman. Bentuk badan menyerupai kambing boer FB
juga.
-
BOER F5 -F7 (PURE BREED)
Boer F5-F7 juga di kenali sebagai Boer Purebreed Kacukan ini memperlihatkan pengaruh gen boer yang kuat.
Boer F5-F7 juga di kenali sebagai Boer Purebreed Kacukan ini memperlihatkan pengaruh gen boer yang kuat.
Secara keseluruhannya, kelihatan boer purebreed hampir sama dengan boer FB. Cuma terdapat tompok-tompok putih atau tompok-tompok coklat di badannya. Warna coklat kemerah-merahan bukan hanya terdapat di kepala tetapi turut terdapat di badan. Boer generasi ini juga sangat berkualiti untuk dijadikan baka (pejantan).
Boer Fullblood (FB) – adalah kambing boer keturunan asal
dari Africa yang tidak dicampur dengan mana-mana baka kambing lain. Kambing ini
mempunyai ciri Boer yang sebenar, iaitu cepat membesar dan membiak. Kat
Malaysia harga untuk jenis ini paling kurang RM2,000 seekor.
Boer F1 – adalah anak kambing yang lahir hasil
dari perkahwinan antara Boer Fullblood (FB) dengan kambing jenis lain.
Boer F2 – adalah anak kambing yang lahir hasil
dari perkahwinan antara Boer Fullblood
(FB) dengan Boer F1
Boer F3 – adalah anak kambing yang lahir hasil
dari perkahwinan antara Boer Fullblood (FB) dengan Boer F2
Boer F4 – adalah anak kambing yang lahir hasil
dari perkahwinan antara Boer Fullblood (FB) dengan Boer F3
Purebreed – adalah gelaran bagi F4 (bagi betina)
dan F4 keatas bagi jantan.
Beberapa
Istilah yang terkait dengan Ternak Kambing
- Alpine = Salah satu bangsa kambing perah yang terkenal berasal dari Perancis dan Swiss, dengan warna putih dan hitam serta totol-totol. Termasuk kambing perah yang berukuran besar, betina dewasa mencapai 55 Kg. Produksi susu dapat mencapai 950 Kg dengan kadar lemak 3,5 % dalam masa laktasi 8 – 10 Bulan.
- American la mancha = Bangsa kambing perah yang terkenal di Amerika serikat.
- Angora = Bangsa kambing yang berasal dari daerah Angora Asia Kecil. Kambing ini terkenal sebagai penghasil Mohair yaitu bulu kambing yang berkualitas bagus, disamping peranan kambing ini sebagai penghasil daging.
- Bleat = Suara yang spesifik dari kambing atau domba.
- Buck = Kambing jantan dewasa.
- Buck Kid = Kambing jantan muda
- Chevon = Daging anak kambing (kid).
- Doe = Kambing betina dewasa.
- Doe Kid = Kambing betina muda
- Venison = daging rusa yang dapat dimakan.
- Slatted floor = alas kandang yang berlubang (tidak rapat)
- Slurry = feaces yang tercampur urine dalam perkandangan ternak.
- Marbling = penyebaran partikel lemak di dalam daging.
- Meatiness = derajat perdagingan atau ratio antara urat daging, lemak dan tulang.
- Mohair = bulu kambing jenis angora.
- Chevrotain = Tragulus javanicus (kancil / pelanduk).
- Carbonated water = Air minum yang mengandung CO2. Pada ayam petelur, peristiwa “Panting” yang terjadi pada keadaan suhu lingkungan tinggi, dimaksudkan untuk mengurangi beban panas dari dalam tubuh. Karena terengah-engah itu, maka terlalu banyak CO2 yang dikeluarkan sehingga tubuh mengalami defisiensi CO2 dan karena cenderung terjadi “ALKALOSIS” (Respiratory Alkalosis). Salah satu akibatnya ialah tidak sempurnanya sistesa kulit telur (CaCO3), hingga kulit telur menipis dan resiko pecah sangat meningkat. Penggunaan air minum yang mengandung CO2 telah menunjukkan hasil yang dapat diharapkan mengatasi problema tsb. Di samping itu pada ternak Kambing dan babi, penggunaan carbonated drinking water juga membantu problema respiratory alkalosis.
- Flushing = Usaha memperbaiki makanan pada ternak yang habis melahirkan anak agar supaya segera dapat kembali pada kondisi normal.
0 komentar:
Post a Comment