Selamat datang di blog Cara Beternak dan Budidaya, Silahkan cari artikel yang anda butuhkan dengan mengetikan keyword di kotak pencarian
Di Indonesia dikenal adanya Kelinci Lokal yakni kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatra yang sampai saat ini belum diternak. Diperkirakan ternak kelinci telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut V. Veever Carter (1990) bahwa kelinci masuk ke jawa dan sumatra kira-kira tahun 1835 M dari India.

Secara sistematic zoology kelinci dapat disusun sebagai berikut :

Kingdom         : Animal
Phylum            : Chordata
Class                : Mammalia
Order               : Marsupialia
Family             : Lepuridae
Genus              : Lepus
Species            : Lepus species

Pada dasarnya ternak kelinci terdiri dari 2 breeds yaitu Breeds Fur dan Fancy, dimana setiap kelompok breeds masih terbagi atas varietas-varietas berdasarkan warna rambut.
Di Indonesia kelinci mulai banyak digemari. Hal ini oleh karena adanya beberapa pertimbangan yaitu
  1. Dagingnya merupakan sumber energi, protein hewani yang bermutu, daging halus, mudah dicerna dan tidak diharamkan oleh agama.
  2. Cepat berkembang biak, dimana sekali beranak 6-8 ekor dengan 4 kali beranak dalam setahun.
  3. Kulit kelinci sebagai bahan kerajinan
  4. Kotoran sebagai pupuk kandang, pada jenis yang besar dapat mencapai 156 Kg/ thn, Tipe sedang 100 Kg/thn dan tipe kecil 35 Kg/thn untuk satu ekor kelinci.
  5. Sebagai hewan percobaan
  6. Dapat memanfaatkan lahan sempit
  7. Modal tidak terlalu besar
  8. Bahan makanan tidak banyak bersaing dengan manusia.

Bangsa Kelinci yang ada di Indonesia.
1.    Anggora
Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon, berasal dari kelinci liar yang berkembang secara mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora pertama kali di temukan dan di bawa oleh pelaut Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman . Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menhasilkan wool. Angora dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, membuat kita hatus rajin mencukurnya 6-8 cm tiap tiga bulannya. Karena kalau di biarkan tumbuh, bulunya akan cenderung kusut dan menggumpal.
2.      Lyon
Sesungguhnya lyon adalah angora inggris yang tidak jadi kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) tapi yang ini sih gak serem, malah cenderung lucu. Karena masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali kita harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
3. American Chinchilla
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5-3 kg), besar (bobot dewasa 4.5-5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant.
4. Dutch
Ras dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia sebagai hewan hias piaraan. bobot dewasa jantan dan betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.
Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,cokelat atau abu-abu.Moncong dan dahi putih. Kaki depan seluruhnya putih.Kaki belakang hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricolored Dutch.
5.   English Spot
Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam. Sepanjang punggung ada garis hitam, dari pangkal telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut bertutul-tutul hitam seperti puting susu. Telinga hitam, mata dilingkari bulu hitam, sehingga tampak seperti memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam berbentuk kupu-kupu.
6.      Himalayan
Ras ini sekarang lagi banyak banget di cari, naik daun, harganya masih selangit sekarang. Banyak yang meyakini asalnya dari Cina sebab di sana banyak di jumpai kelinci ini. Mula-mula di bawa dari cina ke Eropa sebagai pengisi kebun binatang dan dikenal dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’. Warna hitam pada kaki mulai timbul pada umur 3-4 minggu, mula-mula pucat lalu menjadi hitam. Himalayan yang disilangkan dengan New Zealand White, anak-anaknya menyerupai Himalayan.
Kalau disilangkan dengan kelinci berwarna lain, keturunannya tak ada yang menyerupai Himalayan.
7.    California
Kelinci ini biasanya berwarna putih, hitam dan coklat. Berasal dari Amerika dipelihara untuk produksi daging. BB dewasa mencapai 4,5 Kg.
8.    Kelinci Jawa
Terdapat dihutan-hutan yang berdekatan dengan perkebunan teh di Jawa Barat dengan ketinggian 800 – 1000 m. Warna coklat perunggu agak hitam dipunggung, tengkuk, bahu dan telinga hitam, ekor jingga dan kemudian menuju ujung menjadi hitam.
BB dewasa 2-4 Kg dan beranak 2-3 ekor per kelahiran.
9.  Kelinci Sumatra
Merupakan kelinci asli Indonesia yang hidup di ketinggian 600 – 1500 m. Warna bulu kelabu, coklat kekuningan dengan garis coklat tua pada sisinya, kaki depan dan belakang.

Pembiakan Ternak Kelinci
Kelinci tipe kecil dewasa pada umur 4-5 bulan, sedangkan tipe besar pada umur 6-7 bln.
Dalam satu tahun bisa melahirkan 2-3 kali dan perkawinan dilakukan setelah 3 bulan melahirkan.

Masa subur 12 hari, tidak subur 2-4 hari.
Imbangan jantan : betina adalah 1 : 10 – 20 ekor
Kebuntingan umumnya 30-33 hari.

0 komentar:

Post a Comment

Contact Person

AVIAN JAYA FARM
Nama        : AVIAN TRENGGONO
Alamat      : Jl. Sukaraya-sukatani, Bekasi
Email         : aviantrenggono@yahoo.com
Hp              : 082137612234
Facebook : Avian Trenggono
Twitter      : Avian_trg
Website      : ternakapaaja.blogspot.co.id

VISITORS

Flag Counter